all about my task




Friday, December 28, 2012

Review 17 ( Hasil Kajian dan Pembahasan)


Kajian Tentang Keterkaitan Koperasi Sekunder Dengan Koperasi Primer Anggotanya
Oleh:
Togap Tambunan dan Jannes Situmorang
Jurnal Volume 4 – Agustus 2009 : 140-160



V.  HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

            Untuk mengetahui sejauh mana koperasi sekunder berperan menunjang aktivitas dan usaha-usaha koperasi anggotanya maka perlu dibahas sejauh mana keterkaitan diantara mereka. Keterkaitan diantara koperasi dibedakan atas dua kategori. 1) keterkaitan antara koperasi sekunder tingkat provinsi dengan koperasi primer anggota secara keseluruhan. 2) keterkaitan antara koperasi sekunder tingkat provinsi dengan koperasi primer anggota dipisahkan menurut golongan fungsi yakni fungsi-fungsi kelembagaan, fungsi-fungsi usaha dan fungsi-fungsi penunjang.

5.1    Keterkaitan Koperasi Sekunder Tingkat Provinsi dengan Koperasi Primer Anggotanya Dianalisi Menurut Keseluruhan Fungsi
Koperasi sekunder secara nyata dapat terkait dengan koperasi primer anggotanya jika dilihat dari sisi pelakasanaan fungsinya secara menyeluruh. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai chi square sangat besar yaitu sebesar 304,04. Sedangkan nilai kritis chi square pada α = 0,01 sesuai kurva normal adalah sebesar 99,44. Perbandingan antara keduanya menunjukkan bahwa nilai chi square hasil perhitungan lebih besar dari nilai kritis chi square. Ini berarti kita tolak hipotesis nol (H0) atau terima hipotesis alternatif (H1). Tolak Hipotesis nol (H0) memiliki arti bahwa secara keseluruhan kperasi sekunder memiliki hubungan keterkaitan yang signifikan dengan koperasi primer anggotanya.
Namun setelah diuji keterkaitan tersebut dengan uji kontingensi, diperoleh nilai koefisien kontingensi koperasi sekunder hanya sebesar 0,497.  Angka ini lebih kecil dari 0,5 sebagai kriteria statistik yang menunjukan bahwa keterkaitan tersebut digolongkan kuat. Karena itu nilai koefisien kontingensi sebesar 0,497 memiliki arti bahwa ada keterkaitan antara koperasi sekunder dengan koperasi primer anggotanya, namun keterkaitan tersebut (keeratan hubungan) antara keduanya digolongkan lemah, yakni sebesar 49,7%.
Tiga koperasi yang sangat rendah persentase frekuensi pelaksanaan fungsinya adalah PUSKOPPAS (2,15%), PUSKUD MINA (1,51%), dan PUSKOPPONTREN (1,40%). Dengan persentase yang rendah berarti koperasi-koperasi tersebut relatif kurang dapat melaksanakan fungsi-fungsi keterkaitannya. Ini berarti mereka mengabaikan tanggung jawabnya kepada koperasi anggotanya.

5.2   Keterkaitan Koperasi Sekunder Tingkat Provinsi dengan Koperasi Primer Anggotanya Dianalisis Menurut Kelompok Fungsi
            Analisis menurut kelompok fungsi dimaksudkan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara koperasi sekunder dengan koperasi anggotanya dilihat dari 3 kelompok fungsi, masing-masing fugsi kelembagaan, fungsi usaha, fungsi penunjang.
            Hasil analisis menunjukkan nilai chi square cukup besar yaitu sebesar 87,76. Sedangkan nilai kritis chi square pada α = 0,01 dengan derajat bebas 20 diperoeh nilai sebesar 37,566. Jika nilai chi square hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai kritis chi square maka diperoleh hasil nilai chi square hasil perhitungan lebih besar. Nilai ini berarti kita tolak hipotesis nol (H0) atau terima hipotesis alternatif (H1). Tolak hipotesis nol (H0) atau H1 memiliki arti bahwa secara kelompok fungsi yaitu dilihat dari pelaksanaan fungsi-fungsi integrasi dari sisi kelembagaan, usaha dan penunjang, diperoleh hasi Koperasi Sekunder memiliki keterkaitan yang signifikan dengan Koperasi Primer anggotanya.
            Namun setelah diuji keterkaitannya tersebut dengan uji kontingensi, diperoleh nilai koefisien kontingensi hanya sebesar 0,293. Angka ini lebih kecil dari 0,5 sebagai kriteria statistik yang menunjukan bahwa keterkaitan tersebut digolongkan kuat. Karena itu nilai koefisien kontingensi sebesar 0,293 memiliki arti bahwa ada keterkaitan antara koperasi sekunder dengan koperasi primer anggotanya, namun keterkaitan tersebut (keeratan hubungan) antara keduanya digolongkan cukup lemah, yakni sebesar 29,3%.
Nama   : Tanti tri Setianingsih
NPM   : 27211023
Kelas   : 2EB09

No comments:

Post a Comment