Kajian Tentang
Keterkaitan Koperasi Sekunder Dengan Koperasi Primer Anggotanya
Oleh:
Togap Tambunan
dan Jannes Situmorang
Jurnal Volume 4
– Agustus 2009 : 140-160
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan
data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai keterkaitan koperasi
sekunder dengan koperasi anggotanya pada delapan daerah survei masing-masing
provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumaera Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat, dirumuskan
beberapa kesimpulan sesuai tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Dilihat dari pelaksanaan keseluruhan
fungsi integrasi vertikal, koperasi sekunder terkait dengan koperasi primer
anggotanya. Keterkaitan ini signifikan atau nyata namun memiliki tingkat
hubungan yang lemah.
2.
Dari sisi pelaksanaan kelompok fungsi
integrasi vertikal masing-masing fungsi-fungsi kelembagaan, fungsi-fungsi
usaha, dan fungsi-fungsi penunjang, koperasi sekunder terkait denga koperasi
Primer anggotanya. Keterkaitan ini juga signifikan namun tingkat keterkaitannya
lemah.
6.2 Saran
Sesuai
hasil analisis yang menunjukkan bahwa keterkaitan koperasi sekunder tingkat
provinsi dengan koperasi primer anggota yang lemah maka disarankan agar
koperasi sekunder harus meningkatkan capacity
building melalui pelatihan, penyuluhan, pemasyarakatan, pemberdayaan
prinsip-prinsip koperasi dan teknis perkoperasian.
Nama : Tanti Tri Setianingsih
NPM : 27211023
Kelas : 2EB09
No comments:
Post a Comment